JAKARTA, INDONESIATODAYS.ID – Bulan Ramadan yang penuh kebaikan disambut hangat masyarakat di Indonesia, termasuk masyarakat digital savvy. Berbeda dengan tahun lalu yang masih dalam suasana pasca pandemi, kini masyarakat digital savvy terlihat lebih percaya diri untuk melakukan berbagai kegiatan saat Ramadan seperti membuka bisnis, liburan, hingga renovasi rumah. Perilaku ini pun menciptakan pergeseran cara masyarakat digital savvy dalam mengelola Tunjangan Hari Raya (THR) pada tahun ini dibanding 2023, khususnya dari alokasi untuk pengeluaran, menabung dan investasi.
Menjelang momen Idul fitri kali ini, Jenius, solusi life finance dari Bank BTPN, meluncurkan sebuah survei bertajuk “Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy selama Ramadan & Jelang Idulfitri 2024” yang dilakukan pada 28 Februari–18 Maret 2024. Survei ini melibatkan 233 responden berusia 17–40 tahun dari berbagai wilayah Jabodetabek dan non-Jabodetabek (Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Manado, hingga Aceh).
Hasil dari Jenius Study tersebut memperlihatkan gambaran bagaimana perilaku masyarakat digital savvy tahun ini yang fokus dalam meningkatkan kualitas ibadah, mengatur THR dengan lebih baik serta mempererat silaturahmi dengan berkumpul bersama keluarga.
Febri Rusli, Digital Banking Partnership Head Bank BTPN menjelaskan, terdapat pergeseran alokasi THR pada tahun 2024 dibanding dengan 2023. Pada Ramadan tahun ini, kami melihat adanya pergeseran alokasi THR dari masyarakat digital savvy dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, mayoritas digital savvy (41%) fokus menabung THR, sementara 40% menggunakan THR untuk belanja kebutuhan Ramadan dan 19% lainnya memilih menginvestasikan THR mereka. Kini, alokasi THR untuk belanja keperluan Ramadan naik 12% menjadi 52%, sedangkan porsi menabung dan berinvestasi masing-masing mencapai 29% dan 19%.
Perubahan cara mengelola THR tersebut pun sejalan dengan 58% masyarakat digital savvy yang merasa pengeluaran mereka berpotensi meningkat di Ramadan tahun ini. Adapun alokasi pengeluaran tersebut terbagi menjadi beberapa keperluan, seperti membeli baju baru (43%), mudik (30%), zakat dan sedekah (30%), membeli makanan sahur dan buka puasa (29%) serta acara buka puasa bersama (29%). Selain untuk keperluan Ramadan, masyarakat digital savvy juga menggunakan THR untuk melunasi cicilan/utang, modal bisnis, liburan, renovasi rumah, dan beli gadget/barang elektronik.
Lebih lanjut, masyarakat digital savvy juga berupaya mengantisipasi kebutuhan ekstra dengan memilih opsi pinjaman. Dibandingkan tahun lalu, jumlah masyarakat digital savvy yang memilih opsi pinjaman meningkat sebesar 13%. Menurut hasil survei, sebanyak 35% dari mereka berencana mengambil pinjaman selama bulan Ramadan 2024 untuk berbagai keperluan, di antaranya untuk menyambut Lebaran (60%), modal usaha (46%) dan renovasi rumah (18%).
Sejalan dengan kebutuhan dan perilaku masyarakat digital savvy tersebut, Jenius Study juga turut memperlihatkan lima fitur Jenius favorit masyarakat digital savvy untuk membantu pengelolaan keuangan mereka selama bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri, yaitu Flexi Cash, Jenius QR, Jenius Paylater, Kartu Kredit Jenius dan Kartu Debit Jenius.
“Jenius punya fitur yang lengkap untuk membantu masyarakat digital savvy mengelola berbagai kebutuhan finansial, termasuk dalam mengatur cash flow. Salah satunya ada Flexi Cash, dana fleksibel dengan limit hingga Rp200 juta yang dapat dicairkan sesuai kebutuhan. Kami juga menyediakan Jenius Paylater untuk kebutuhan transaksi harian yang dapat dibayar pada bulan berikutnya. Teman Jenius juga dapat memanfaatkan Kartu Kredit Jenius untuk mengatur cash flow dengan limit yang bisa dikelola sesuai kebutuhan,” tutup Febri.