27.1 C
Jakarta
Friday, February 7, 2025
spot_img

Implementasi Kurikulum Merdeka, Menyiapkan Anak Bangsa Menjadi Anak yang Mempunyai Profil Pelajar Pancasila

INDRAMAYU, INDONESIATODAYS.ID – Di era transisi perubahan sebuah kurikulum nasional, tentunya akan memberikan tantangan tersendiri bagi kepala sekolah maupun guru, terlebih kurikulum ini dirancang untuk mendorong guru sebagai pelaku utama menjadi fasilitator pembelajaran yang kreatif dan adaptif terhadap perkembangan anak didiknya. Menyikapi hal tersebut Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mensosialisasikan Kurikulum Merdeka hingga ke seluruh Indonesia, salah satunya diadakan di SD Riyadlul Muta’alimin, jalan Pertamina Desa Tenajar, Kabupaten Indramayu pada 3 Februari 2024 lalu.

Peserta Didik Sedang Mengikuti Seminar Implementasi Kurikulum Merdeka

Lebih dari 100 pengajar yang terdiri atas Kepala Sekolah, Guru dan Pengurus Yayasan dari jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Indramayu, antusias mengikuti kegiatan Seminar Nasional “Implementasi Kurikulum Merdeka” yang digagas oleh tokoh pemuda Indramayu yang peduli dengan dunia pendidikan, Ahmad Syifa. Dalam seminar ini menghadirkan nara sumber dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP Kemendikbudristek, Dr. Erisda Eka Putra, S.Pd., M.Si., dan Pemimpin Redaksi www.indonesiatodays.id, Shelo Soedarjo dengan tema “Kiat Sukses Implementasi Kurikulum Merdeka”.

Dalam materinya Erisda Eka Putra menyampaikan, kita menyiapkan anak-anak bangsa ini menjadi anak-anak yang mempunyai profil pelajar pancasila yang merupakan bentuk penerjemahan tujuan dari pendidikan nasional. Profil Pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

“Karakter profil Pelajar Pancasila diantaranya, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia diharapkan anak didik kita mempunyai akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara, selain itu Kebhinekaan Global yaitu mengenal dan menghargai budaya, komunikasi dan interaksi antar budaya, refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan dan berkeadilan sosial”. Ujar Eka sapaan akrab Erisda Eka Putra.

“Selain itu, adanya Gotong Royong yang mengajarkan kepada anak didik untuk selalu berkolaborasi, peduli dan berbagi, karakter profil pelajar Pancasila lainnya adalah Mandiri dengan tujuan memberikan pemahaman diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri lalu ada juga Bernalar Kritis yaitu memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri serta yang terakhir adalah Kreatif yang akan menghasilkan gagasan orisinal, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan”. Tambahnya.

Pemimpin Redaksi www.indonesiatodays.id, Shelo Soedarjo

Tahun ini akan menjadi sebuah sejarah baru di dunia pendidikan manakala Kemendikbudristek resmi menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional. Artinya, seluruh sekolah mulai TK hingga SMA wajib menjadikan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum yang diimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing.

Kurikulum Merdeka telah memberi kebebasan kepada instansi pendidikan untuk merancang sistem maupun aktifitas belajar mengajar sesuai kondisi lingkungan dan kebutuhan sekolah masing-masing. Rencana pembelajaran yang disusun menjadi lebih fleksibel untuk diimplementasikan sesuai kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan kompetensinya. Dalam proses pembelajaran, Kurikulum Merdeka memberikan ruang eksplorasi diri kepada guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar yang berpusat pada murid.

Tokoh Pemuda Kabupaten Indramayu, Ahmad Syifa

Perbedaan fundamental lainnya yang dirasakan pada Kurikulum Merdeka yakni kebebasan siswa dalam memilih materi pembelajaran sesuai dengan minat masing-masing. Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan lebih luas bagi siswa untuk menuntaskan pencapaian penguasaan materi.

Kini, para guru berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform Kurikulum Merdeka. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.

Ahmad Syifa menambahkan, Alhamdulillah dengan adanya seminar ini, memberikan banyak manfaat dan pengetahuan kepada tenaga pengajar di Kabupaten Indramayu untuk memahami arti dari Kurikulum Merdeka dan bagaimana cara mengimplementasikannya dilapangan.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles